Orang lazim melewati tahun baru dengan suasana yang suka cita, namun di sebagian besar daerah di indonesia orang menyambut tahun baru 2007 dengan perasaan yang masih duka cita.
Betapa tidak ? di tahun 2006 yang baru saja di lewatinya, banyak sekali bencana yang terjadi. mulai dari banjir bandang di jember, jawa timur, dan sekitarnya, yang juga di susul oleh gempa dasyat di bagian selatan yogyakarta dan klaten, jawa tengah. lalu berturut-turut gelombang pasang yang di sebut stunami meng porah-porandakan pantai pangandaran yang berada di jawa barat, serta meluapnya isi perut bumi di porong sidoarjo yang sampai saat ini lumpur panas yang di keluarkan dari perut bumi tersebut masih terus keluar dan ganti rugi untuk warga porong yang terkena dampak luapan itu masih belum terselesaikan. dan penutupan tahun 2006 di tutup oleh stunami yang terjadi di nangroe aceh darusalam, sumatra utara dan tanah longsor di sumatra barat.
Setelah rentetan peristiwa yang memilukan itu usai di 2006, 2007 pun langsung di sambut oleh kecelakaan sarana transportasi adam air boing 737-400 yang membawa 89 penumpang jatuh dalam penerbangannya dari surabaya menuju ke manado. belum lgi tenggelamnya kapal penumpang senopati nusantara di perairan karimun jawa, yang mengangkut 400 penumpang. sampai sekarang masih ada beberapa musibah tersebut yang masih terus terjadi, dan tentu saja musibah yang sangat 'akrab' dengan kita diantaranya adalah banjir yang sapai saat ini menjadi masalah yang tidak pernah terselesaikan, terutama di daerah ibu kota yang kita cintai (DKI Jakarta).
Mengapa banjir selalu datang ? siapa yang bertanggung jawab untuk msalah ini ? banjir datang dikarnakan kita yang mengundangnya. dengan membuangsampah sembarangan, penebangan pohon secara berlebihan tanpa adanya penanaman bibit pohon baru, pembangunan secara berkepanjangan yang membuat daerah resapan air menjadi berkurang.
~ Membuang sampah sembarangan, kebiasaan buruk masyarakat yang satu ini sangat sulit untuk dihilangkan. sebenarnya dengan membung sampai sembarangan khususnya di sungai, masyarakat sudah membantu membuat penyempitan dan pendangkalan dasar sungai yang berujung pada kurangnya jalan untuk di aliri air. yang sudah jelas kita sedang mengundang datangnya banjir.
~Penebangan pohon secara berlebihan, para pengusaha yang sudah di beri izin oleh pemberintah untuk mengexploitasi hutan, banyak diantarannya yang melebihi batas kewajaran, dengan menebang pohon lebih dari yang di tentukan. dan masalah lainnya adalah para pencuri pohon yang menebang pohon-pohon seenaknya, yang berakibat daerah resapan air menjadi berkurang.
~Pembangunan, suatu pertumbuhan ekononi yang juga dapat berdampak negatif bagi alam. jika pembangunan tidak di barengi oleh ketersediaan lahan hijau, maka imbas dari pembangunan juga tidak jauh berbeda dengan penebangan liar, yang mengurangi daerah resapan air. khususnya di daerah perkotaan.
Jadi dari kutipan di atas kita bisa menyimpulkan bahwa hampir sebagian besar penderitaan yang di alami oleh manusia di akibatkan oleh mereka sendiri. yang di karnakan kurangnya perhatian mereka terhadap alam. yang sudah memberikan banyak hal pada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar